NGAWI | INTIJATIM.ID – Penyelenggaran zakat di Kantor Kemenag Ngawi, Lukman Hakim mengatakan bahwa, penyetoran zakat profesi ke Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Ngawi sudah sesuai dengan PP (Peraturan Pemerintah) Nomor 14 tahun 2014 tentang pelaksanaan Undang Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang pengelolaan zakat.
“Setor Rp. 4 juta itu memang sudah sesuai dengan kesepakatan di awal, kalau yang 70 persennya dari Rp.12 juta itu dikelola UPZ, dan sudah sesuai PP untuk dikelola satker masing masing,” jelas Lukman (20/01/25).
Dengan dikembalikannya zakat profesi ke satker masing masing, menurut Lukman, untuk memotivasi agar pengelolaan zakat sesuai regulasi.
“Mereka yang lebih tau dari 8 asnaf yang akan menerima zakat tersebut, dan nantinya juga memotivasi mereka agar semua bisa berzakat profesi dan dikumpulkan satu wadah yaitu Baznas,” kata Lukman.
Sementara itu, Samsul Hadi, ketua Baznas Ngawi, membenarkan pernyataan dari Lukman selaku bagian penyelenggaraan zakat kantor kementrian agama Ngawi.
“Ya memang sesuai UU di perbanas itu UPZ mengelola 70 persen, dan Baznas hanya mengelola 30 persennya saja. Namun, setelah diberitakan kemarin akhirnya kita koreksi bersama secara administrasi setornya harusnya 100 persen dulu, baru dikembalikan 70 persen. Selama ini kan tidak, Kemenag langsung setor 30 persen dan berarti saya yang tidak peka,” ungkapnya Samsul Hadi, (30/01).
Ia berharap dengan kejadian kemarin dapat menjadi koreksi bersama dan dapat memaksimalkan potensi perolehan zakat di tahun 2025.
“Setelah terbit berita kemarin, Kemenag di bulan Januari setor penuh 100 persen dan langsung kita kembalikan 70 persennya, tentu kedepan harus ada sosialisasi dengan bagian hukum sesuai regulasi aman syar’i sehingga zakat di kemenag bisa maksimal,” harap Samsul.
Samsul juga menargetkan, seluruh ASN berada di lingkup Kemenag Ngawi dengan total 1302 pegawai dan guru zakatnya dapat tembus Rp.130.000.000. “Dari total tersebut,otomatis 30 persennya bisa masuk ke Baznas tiap bulannya,” tandasnya. (Mei)
