NGAWI | INTIJATIM.ID – Polemik pengisian perangkat Desa Banget, Kecamatan Kwadungan, Kabupaten Ngawi terus bergulir dan tengah menarik perhatian publik.
Setelah viral terkait pengakuan Ketua BPD yang tidak dilibatkan secara terbuka dalam proses penentuan pihak ketiga serta bantahan dari Kepala Desa atas tudingan adanya dugaan permainan jual beli jabatan dalam proses tersebut, Kapolsek Kwadungan akhirnya memanggil para pihak terkait untuk klarifikasi. Diantaranya, Ketua BPD, Kepala Desa, dan Ketua Panitia Pengisian Perangkat Desa Banget.
Ketua BPD Desa Banget, Bambang, membenarkan dirinya telah menerima undangan klarifikasi dari pihak kepolisian. “Saya dapat undangan klarifikasi hari Senin, ke Polsek Kwadungan untuk dimintai keterangan,” ujarnya, saat dikonfirmasi media intijatim.id, pada Minggu (14/9).
Terpisah, Kapolsek Kwadungan, AKP Iswahjoedi, juga mengamini adanya pemanggilan terhadap beberapa pihak terkait pengisian Perades (Perangkat Desa) yang ramai di dunia maya. “Ya, kami ingin klarifikasi atas kegaduhan yang terjadi. Tak hanya Ketua BPD, tapi juga Kepala Desa dan Ketua Panitia Pengisian Perangkat,” ungkapnya.
AKP Iswahjoedi menjelaskan, pemanggilan dilakukan karena dirinya selaku aparat keamanan wilayah merasa kebingungan menjawab pertanyaan dari warga maupun pihak Koramil, lantaran belum mengetahui fakta sebenarnya.
“Saya ini ditanyai warga bingung mau jawab apa. Rame di TikTok, semua orang tanya, sedangkan kami tidak tahu duduk perkaranya,” ujarnya.
Kapolsek menegaskan, pentingnya keterbukaan dan kejujuran dalam menyampaikan informasi agar situasi tetap kondusif.
“Kami selaku Kamtibmas, ingin wilayah ini kondusif. Jika memang ada tahapan yang tidak dilalui, lebih baik diselesaikan dulu. Dan jika Ketua BPD memang pernah berbicara kepada wartawan seperti itu, sampaikan saja secara terbuka. Jangan ada yang ditutupi,” tegasnya.
Diberitakan sebelumnya, Ketua BPD Bambang, merasa kecewa karena tidak dilibatkan dalam penentuan pihak ketiga dalam penyelenggaraan ujian. Bahkan, Ia juga curiga bahwa pengisian perades tersebut disinyalir ada permainan. Namun hal ini dibantah oleh Kepala Desa Banget.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan lebih lanjut dari Kepala Desa maupun Ketua Panitia terkait isi klarifikasi yang dimaksud. (Mei/IJ)