MAGETAN | INTIJATIM.ID – Desa Bendo, Kecamatan Padas, Kabupaten Ngawi, merupakan salah satu diantara penerima Program Sanitasi dari Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kabupaten Ngawi.
Bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2024, desa tersebut menerima kucuran dana untuk 50 penerima manfaat dengan besaran anggaran masing-masing penerima sebesar Rp.9.350.000.
Kepala Desa Bendo, Agus Seputro mengakui bahwa program dari pemerintah tersebut sangatlah membantu warganya. Ia menyebut agar Program Sanitasi ini difokuskan untuk masyarakat berpendapatan rendah, keluarga yang memiliki anak beresiko stunting, dan masyarakat yang masih membuang air besar untuk pakan ikan lele.
Agus juga meminta, Kaur Perencanaan desa setempat untuk selalu melaporkan pengerjaan tiap titik. Menurutnya, dengan pengawasan yang baik proyek tersebut akan berjalan sesuai yang diharapkan.
“Kontur tanah sebenarnya pengaruh, apalagi dalam RAB tidak ada besi penguat, namun dengan skill yang ahli tidak asal asalan pasti bisa awet. Saya selalu meminta KSM awasi pengerjaan, dan masyarakat juga tidak mengeluarkan biaya seperserpun,” terang Kades Bendo, Senin (04/11/24).
Dalam proses pengerjaan, lanjut Agus, sebenarnya ingin masyarakat ikut mengerjakan. Namun, warga yang berprofesi sebagai tukang tidak menyepakati besaran upah yang ditawarkan dari RAB. Hingga akhirnya, dengan kesepakatan bersama dikerjakan oleh orang luar.
“Kemarin minta 2 juta untuk per titik, namun tau sendiri upah pekerja hanya satu juta tiga ratus. Jadi, kesepakatan bersama kami pakai jasa luar desa, dan pengerjaannya cukup cepat, 4 hari sudah selesai dari mulai proses gali sampai finishing. Sedangkan 1 harinya difokuskan untuk pasang lampu, dan warga kalau mau ikut kerja juga boleh,” jelasnya.
Senada dengan kepala desa, masyarakat penerima manfaat juga menyebut ia tak dibebani biaya apapun. “Dulu kalau mau buang hajat harus di dekat bambu sana, tapi setelah ada wc sendiri ya alhamdulilah sudah gak bingung lagi,” ungkap Kani, warga Desa Bendo, Padas Ngawi. (Tim/Red)