Puluhan Siswa SMKN 1 Sine Diduga Keracunan Massal Menu MBG Sebelumnya

gridart 20251002 075110852

NGAWI | INTIJATIM.ID – Suasana mencekam terjadi di SMKN 1 Sine, Kabupaten Ngawi, setelah puluhan siswa mengalami gejala keracunan usai menyantap makanan katering pada hari sebelumnya. Setidaknya, sebanyak 45 siswa dilarikan ke sejumlah fasilitas kesehatan setelah mengeluh mual, pusing, nyeri perut, dan diare. Rabu pagi (1/10/2025).

Gejala mulai dirasakan siswa sejak pagi saat tiba di sekolah. Salah satu siswa, Aldian, menceritakan bahwa ia mulai merasa tidak enak badan setelah memasuki lingkungan sekolah.

“Baru terasa sekarang ini, awalnya perutnya nyeri, pusing. Kalau ini tadi belum makan (menu MBG), Ada banyak yang seperti saya,” ujarnya lemas sambil berbaring di lorong Puskesmas Sine.

Menu yang dikonsumsi para siswa pada Selasa (30/9), diketahui berasal dari layanan katering Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yayasan Jendela Cahaya Kebaikan di Desa Jagir, Sine. Dapur inilah yang menyuplai menu Makanan Bergizi Gratis (MBG) dan terdiri dari nasi, ayam lada hitam, tempe crispy, anggur, serta sayur mix vege yang berisi brokoli, wortel, dan kacang koro.

Wakil Kepala Humas SMKN 1 Sine, Agustin Anang Prabowo
Agustin Anang Prabowo, Wakil Kepala Humas SMKN 1 Sine, Ngawi.

Wakil Kepala Humas SMKN 1 Sine, Agustin Anang Prabowo, membenarkan bahwa belasan siswa awalnya dilarikan ke Puskesmas Sine. Namun karena jumlah korban terus bertambah, sebagian siswa terpaksa dialihkan ke puskesmas dan klinik lain yang lebih dekat dengan domisili mereka.

“Awalnya hanya 4 anak, lalu bertambah hingga 45 anak. Kami belum bisa memastikan penyebab pastinya. Sampel makanan sudah dibawa ke laboratorium untuk uji lebih lanjut,” ungkapnya.

Dijelaskan Agustin, para siswa sebelumnya tampak sehat dan sempat mengikuti upacara pagi seperti biasa. Namun tak lama setelah kegiatan upacara selesai, gejala mulai dirasakan secara bertahap oleh sejumlah siswa. Kondisi diperparah dengan terbatasnya jumlah toilet di sekolah, terutama saat ini bertepatan dengan pelaksanaan Ujian Tengah Semester (UTS).

Selain siswa SMKN 1 Sine, dilaporkan juga ada 3 siswa dari SMP Muhammadiyah yang mengalami gejala serupa dan sedang dirawat di Klinik Pratama Aisyiyah Sine, bersama 8 siswa SMKN 1 lainnya yang turut dirawat.

Seorang warga yang tengah menunggu keluarganya di klinik tersebut mengungkapkan, kejadian serupa sempat terjadi sebelumnya, namun tidak ditindaklanjuti secara serius.

“Sebenarnya kejadian ini sudah pernah terjadi kemarin, cuma tidak banyak, ada 5 siswa termasuk keponakan saya. Saya sudah bilang ke salah satu media kenalan saya, tapi tidak ada respon. Seandainya kemarin saya laporan, bisa dievaluasi, tidak sampai massal seperti ini,” ujarnya, Rabu (1/10).

Pihak sekolah dan dinas kesehatan setempat kini masih menunggu hasil uji laboratorium untuk memastikan penyebab pasti dugaan keracunan massal tersebut. Sementara itu, siswa yang mengalami gejala terus mendapatkan penanganan medis di fasilitas kesehatan terdekat. (Mei/IJ)

Loading

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!