Ratusan Hektar Sawah Tak Terlindungi AUTP, DKPP Ngawi Upayakan Bantuan Benih

NGAWI | INTIJATIM.ID – Intensitas hujan tinggi dan luapan air bengawan solo di Kabupaten Ngawi pada Selasa (21/1) kemarin, mengakibatkan padi seluas 361 hektar dan Jagung 42 hektar ludes terendam banjir.

Sebanyak 7 kecamatan di Kabupaten Ngawi Jawa Timur, terdampak banjir dari luapan air Bengawan Solo tersebut. Diantaranya, Kecamatan Mantingan, Karanganyar, Widodaren, Kedunggalar, Paron, Pitu dan Ngawi.

“Untuk tanaman padi 361 hektar dan Jagung 42 hektar yang terendam ini tadi kita ngecek di lapangan dan air sudah banyak yang surut,” terang M. Hasan Zunairi, Kepala Bidang Tanaman dari Dinas Pangan Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Ngawi. Rabu (22/01/25).

Untuk wilayah Kecamatan Mantingan, Hasan menyebut, usia padi tergolong aman lantaran berumur 70-85 hari dan seminggu lagi panen. Meskipun demikian, akibat kejadian ini bisa berimbas pada kualitasnya.

“Sedangkan untuk kecamatan lain umur padi kisaran 20-50 hari dan agak rentan. Dan tanaman Jagung sudah berumur 2 minggu,” ungkap M.Hasan Zunairi.

Selain itu, Ia juga menyesalkan, banyak petani di Kabupaten Ngawi yang tidak mau ikut Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) yang sudah disubsidi oleh pemerintah pusat selama masa tanam.

“Dari Rp.180 ribu sudah disubsidi pemerintah pusat sebesar Rp.144 ribu. Itu artinya, petani hanya tinggal membayar 36 ribu per hektar tiap musim, dan jika ada gagal panen bisa dapat klaim Rp.6 juta, ” jelasnya kepada Intijatim.id

Meski saat ini petani tak bisa dapat klaim dari banjir yang merendam tanamannya, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Ngawi juga mengupayakan agar petani dapat benih padi dan jagung pada musim tanam berikutnya.

“Kami tetap sosialisasikan agar petani di masa tanam yang akan datang ikut asuransi dan kami usulkan bantuan benih, ” pungkasnya. (Mei)

Loading

Leave a Reply