SDN Margomulyo 1 Ngawi Gelar FESGAMA Bertema Kearifan Lokal

NGAWI | INTIJATIM.ID – SDN Margomulyo 1 Ngawi, menggelar Festival Gelar Karya P5 (FESGAMA) bertema “Kearifan Lokal”. Acara ini merupakan puncak dari Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), yang menjadi bagian dari implementasi Kurikulum Merdeka, bertempat di aula sekolah. Rabu(29/05/25).

Acara berlangsung meriah dan penuh antusiasme. Berbagai dukungan dari elemen sekolah turut aktif, mulai dari siswa, guru, wali murid, hingga komite sekolah. Kegiatan ini juga dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Ngawi, Sumarsono, didampingi oleh Sekretaris Dinas, Kepala Bidang Pendidikan Dasar, Pengawas Korwil Ngawi, serta para wali murid dari kelas 1 hingga kelas 6.

Kepala Sekolah SDN Margomulyo 1 Ngawi, Sumarni, mengungkapkan rasa syukurnya atas terselenggaranya acara ini.

“Terima kasih kepada seluruh wali murid. Rencana awalnya sangat sederhana, namun berkat ide dari anak-anak dan dukungan emak-emak yang melanjutkan dengan luar biasa di stand-stand, semuanya di luar perkiraan saya. Terlaksana seperti ini adalah sebuah kebanggaan,” ujarnya.

Selain itu, FESGAMA menampilkan berbagai kegiatan menarik, di antaranya pameran stand karya siswa, workshop mini membuat batik nusantara, pentas budaya dari berbagai daerah di Indonesia, bazar makanan tradisional, serta pagelaran wayang kulit yang menjadi penutup acara.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Sumarsono, dalam sambutannya menyampaikan bahwa, kegiatan ini sejalan dengan semangat Kurikulum Merdeka yang menekankan penguatan karakter dan nilai-nilai kebhinekaan.

“Projek seperti ini adalah bentuk nyata pendidikan yang berpancasila. Dalam lima hari belajar, harus ada ruang bagi anak-anak untuk mengembangkan karakter, etika, dan kreativitas mereka. Jangan sampai momen penting seperti ini malah digantikan oleh acara perpisahan di luar sekolah yang justru membebani orang tua,” tegasnya.

Sumarsono menekankan bahwa, proses pendidikan harus memperhatikan keseimbangan antara kecerdasan kognitif dan karakter. Ia menyebut, Guru sebagai pendidik perlu terus meningkatkan kompetensi, seiring dengan tuntutan kesejahteraan dan profesionalisme.

“FESGAMA menjadi bukti bahwa pendidikan berbasis projek, yang dapat menghasilkan karya nyata dan memberikan ruang bagi siswa untuk mengekspresikan diri secara positif dan kreatif, dalam bingkai nilai-nilai luhur budaya bangsa,” ungkap Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Ngawi, Jawa Timur. (Mei)

Loading

Leave a Reply