NGAWI | INTIJATIM.ID – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Ngawi, meluncurkan buku berjudul Effort dan Risalah Pengawas Adhoc Pemilu 2024, dengan tebal 170 halaman. Bertrmpat di Hotel Nata Azana Ngawi, pada Kamis (26/12/2024).
Buku tersebut berisi kumpulan pengalaman dan upaya yang ditempuh oleh para petugas pengawas Pemilu, seperti Panwascam, PKD, dan PTPS, dalam menghadapi berbagai kendala yang terjadi di lapangan. Pun, menjadi referensi bagi penyelenggaraan Pemilu yang akan datang.
Acara launching buku ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, antara lain Kepala Kesbangpol Ngawi, Kusumahadi Widjajanto, perwakilan organisasi media , serta perwakilan mahasiswa dari HMI, GMNI, dan PMII. Dalam acara, buku tersebut diserahkan secara simbolis kepada Kepala Kesbangpol Ngawi, Kusumahadi Widjajanto.
Kusumahadi Widjajanto menyampaikan bahwa, buku ini sangat penting sebagai referensi untuk proses demokrasi, khususnya dalam Pemilu yang akan datang.
“Buku ini nantinya akan menjadi referensi yang penting dalam proses demokrasi terutama pemilu yang akan datang dan akan kita lihat mana yang perlu kita evaluasi dan teruskan,” ujarnya.
Ia juga menyarankan agar semua peristiwa yang terjadi, meskipun mengandung kelemahan, perlu ditampilkan untuk evaluasi sistem Pemilu ke depan,” ungkap Kusumahadi Widjajanto.
Sementara, Divisi SDM dan Odiklat Bawaslu Ngawi, Sahroni menambahkan bahwa, buku ini menyajikan rekam jejak pengawasan Pemilu dari tingkat kecamatan, desa, hingga TPS. Menurutnya, buku ini masih dalam tahap penyempurnaan dan terbuka untuk masukan serta saran dari para pembaca.
“Peran pengawas adhoc kita ceritakan dalam buku ini, isinya tentang tantangan, tugas wewenang, cerita kendala yang ada di lapangan, dan cara penyelesaiannya,” jelasnya.
Ketua Bawaslu Ngawi, Yohanes Pradana Vidya Kusdanarko, menyampaikan bahwa, setelah buku ini dibedah, akan disusun kembali dan nantinya akan diinventarisasi di perpustakaan serta kearsipan Ngawi. Buku ini juga diharapkan dapat menjadi bahan pembelajaran bagi generasi penerus, termasuk di sekolah-sekolah menengah atas (SMA) dan universitas.
“Buku ini akan menjadi sumber pembelajaran yang sangat berharga bagi generasi mendatang,” tutup Yohanes. (Mei)