Selamatkan Warga Palestina, Fraksi PKS Temui WHO di Swiss

Gridart 20240512 100804074

JAKARTA | INTIJATIM.ID – Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPR RI, menemui World Health Organization (WHO) di kantor pusatnya di Jenewa, Swiss.

Kunjungan polisi PKS ini adalah mengajak organisasi kesehatan dunia itu untuk membantu menyelamatkan warga Palestina dari segala ancaman penyakit yang bersifat pandemik maupun akibat konflik dari peperangan.

Dikatakan Ketua Fraksi PKS DPR RI, Jazuli Juwaini, bahwa kunjungan itu dalam rangka menjalankan amanat konstitusi Undang-Undang Dasar (UUD) NRI Tahun 1945 demi melaksanakan ketertiban dunia.

“Kesehatan telah menjadi isu kemanusiaan global, bukan lagi isu nasional suatu negara atau kawasan. Oleh karena itu, membutuhkan kerja sama dan kolaborasi di antara negara-negara di dunia,” kata Jazuli dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Kamis.

Pada kunjungannya pada hari Rabu (8/5) tersebut, dia mengajak WHO untuk mewujudkan dunia yang sehat dan sejahtera. Dalam hal ini, WHO punya peran strategis dalam kerangka kerjasama global.

Sementara itu, Ketua Majelis Syura PKS, Salim Segaf Aljufri mengungkapkan, bahwa pihaknya menuntut WHO lebih determinatif dalam melakukan aksi kemanusiaan, guna menyelamatkan nyawa rakyat sipil korban perang. “Dalam konteks ini, peran WHO juga sangat vital dalam membela hak-hak kesehatan masyarakat dunia,” ungkapnya.

Menurut Salim, masyarakat Palestina yang mengungsi akibat konflik di kamp-kamp pengungsian, bisa meninggal perlahan karena minimnya akses makanan, air, layanan kesehatan, sanitasi, hingga wabah penyakit yang menyebar di tengah-tengah kehancuran lingkungan dan tempat tinggal mereka.

“Mereka tewas di tangan mesin perang agresor dan mayoritas tidak tertolong karena sistem kesehatan telah lumpuh total, rumah sakit dihancurkan, tidak ada obat-obatan, tidak ada dokter, dan bahkan tidak ada tenaga medis yang tersisa,” kataujar Salim.

Ia berharap, ke depannya bisa melihat dunia yang lebih damai, tertib, dan berkeadilan, nyaman dan aman untuk seluruh warganya. Pihaknya juga mendorong WHO agar bersuara lebih keras dan bertindak lebih maju untuk menyelamatkan nyawa manusia di Gaza Palestina.

“Kami juga menyerukan setop perang, setop agresi, setop penjajahan, setop genosida terhadap rakyat Palestina dan rakyat dunia mana pun,” jelasnya.

Menurut pernyataan otoritas di daerah kantong Palestina itu, kini sudah ada lebih dari 15.000 anak terbunuh di Jalur Gaza, sejak awal operasi militer Israel pada tanggal 7 Oktober 2023.

“Sebanyak 17.000 anak hidup tanpa orang tua,” tulis pernyataan dari kantor pers otoritas Gaza, pada Rabu (8/5). (Red)

Source : siberindo

Loading

Leave a Reply