Seminar Hari Pahlawan: Gotong Royong dan Integritas Jadi Senjata Perjuangan Masa Kini
JAKARTA | INTIJATIM.ID – Peringatan Hari Pahlawan tahun 2025 dikemas berbeda. Berbagai organisasi pejuang dan kebangsaan menggelar Seminar Peringatan Hari Pahlawan di Gedung Joang 45, Jakarta, Sabtu (8/11/2025), yang menekankan pentingnya semangat gotong royong dan penanaman nilai nasionalisme sebagai wujud perjuangan di era modern.
Ketua Panitia, A. Rasyid Muhammad, menegaskan bahwa, semangat kebersamaan adalah kunci utama suksesnya kegiatan kolaboratif tersebut. “Budaya gotong royong bangsa kita sungguh luar biasa. Dengan kebersamaan, pekerjaan berat menjadi ringan,” ujarnya.
Rasyid menyebut, perubahan format dari yang sebelumnya didominasi upacara menjadi seminar kebangsaan ini bertujuan untuk melibatkan akademisi, organisasi pejuang, dan generasi muda dalam menghidupkan kembali nilai-nilai kejuangan.
Nilai Patriotisme di Tengah Tantangan Moral
Sekjen Dewan Harian Nasional 45, Brigjen TNI (Purn) Dr. Maksum Amin, menyoroti bahwa, Hari Pahlawan adalah momentum untuk menanamkan kembali nilai nasionalisme, patriotisme, dan bela negara di tengah arus perubahan global.
”Semangat para pahlawan terdahulu lahir dari tekad merebut dan mempertahankan kemerdekaan. Kini perjuangan kita adalah mengisi kemerdekaan dengan kerja keras, inovasi, dan integritas,” tegasnya.
Maksum Amin juga mengingatkan, bahwa tantangan bangsa saat ini adalah persoalan moral, karakter, dan keadilan sosial. Menurutnya, Indonesia belum sepenuhnya merdeka jika rakyat masih sulit mendapatkan pendidikan dan pelayanan yang layak, kesenjangan sosial masih lebar, dan kejujuran belum menjadi budaya.
Warisan Bung Tomo: Jaga Moral dan Persatuan
Pesan mendalam disampaikan oleh Ketua Pembina IPKI, Bambang Sulistomo, yang merupakan putra Pahlawan Nasional Bung Tomo, menekankan bahwa semangat kepahlawanan harus diwariskan dalam kehidupan sehari-hari, melampaui simbol peringatan 10 November.
”Kita harus meneladani para pahlawan dengan menanamkan nilai kejujuran, disiplin, dan tanggung jawab,” ujar Bambang, Sabtu (8/11).
Ia menambahkan, perjuangan hari ini bukan lagi mengangkat senjata, melainkan menjaga moral dan persatuan bangsa di tengah tantangan zaman,” ungkapnya.
Arsip Jaga Memori Kolektif Bangsa
Kepala Arsip Nasional RI, Dr. Mego Pinandito, M.Eng., turut menekankan peran penting arsip dalam menjaga memori perjuangan bangsa.
”Arsip bukan sekadar dokumen masa lalu, tetapi sumber pengetahuan dan identitas bangsa. Melalui pengelolaan arsip yang baik, kita dapat memahami perjalanan perjuangan para pahlawan dan menanamkan kembali nilai-nilai kebangsaan kepada generasi muda,” jelas Mego.
Seminar yang diselenggarakan atas kerja sama berbagai pihak, termasuk DHD BPK45 Provinsi DKI Jakarta, DHN45, IPKI Pusat, dan Museum Joang 45, diawali dengan momen sakral mengheningkan cipta yang dipimpin oleh Mayjen TNI (Purn) Jan Pieter Ate, M.Bus., MA., hingga menambah khidmat suasana kebangsaan di Gedung Joang 45.
Rasyid Muhammad menutup acara dengan mengajak seluruh peserta untuk merawat nilai-nilai kejuangan dengan karya nyata bagi bangsa dan negara, demi mewujudkan Indonesia yang maju. Hadir dalam acara tersebut, Ketua Umum (Ketum) Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) sebagai dukungan moral terhadap upaya pelestarian nilai kejuangan dan penguatan semangat kebangsaan melalui media digital. (OP/IJ)
Source: siberindo
![]()



Post Comment