NGAWI | INTIJATIM.ID – Sekretaris Daerah (Setda) Kabupaten Ngawi, Shodiq Triwidiyanto, menyuarakan sindiran tajam kepada para pejabat publik yang enggan memberikan klarifikasi atau konfirmasi kepada masyarakat maupun media.
Dalam pernyataannya pada Rabu (16/04/25) usai acara bimtek bersama Inspektorat, Shodiq menegaskan, bahwa sikap tertutup bukan hanya tidak pantas, tapi juga bertentangan dengan semangat transparansi yang seharusnya melekat pada jabatan publik.
“Menurut saya, kita harus saling menghormati dan membangun komunikasi yang baik. Kalau ada yang tidak mau dikonfirmasi, ya itu tergantung karakter orangnya,” ucap Shodiq, tak segan menyentil rekan-rekan seprofesi yang alergi dengan pertanyaan kritis.
Shodiq juga menekankan bahwa, jabatan publik bukan sekadar pangkat dan kekuasaan, tapi juga tanggung jawab untuk menyampaikan informasi yang dibutuhkan publik.
“Kalau kita pejabat publik, kita wajib memberikan informasi. Kalau kenyataan di lapangan seperti itu, ya semua sama-sama dievaluasi. Tergantung orangnya, bagaimana saat berada di lapangan, tetap saja pejabat publik punya kewajiban menyampaikan informasi,” tegasnya.
Sindiran ini datang di tengah sorotan terhadap sejumlah pejabat yang dinilai menghindar saat diminta klarifikasi atas isu-isu strategis. Sikap bungkam mereka bukan hanya mencederai prinsip akuntabilitas, tapi juga berpotensi menciptakan ruang gelap bagi spekulasi liar dan ketidakpercayaan publik.
Lebih lanjut, Shodiq mengajak semua pihak baik pejabat maupun media, untuk saling introspeksi demi menciptakan iklim komunikasi yang sehat dan saling menghargai.
“Saya berharap semuanya bisa saling mengevaluasi. Tujuannya supaya sama-sama nyaman dalam menjalankan peran masing-masing,” pungkasnya. (Mei)