NGAWI | INTIJATIM.ID – Ratusan siswa SMK PSM 1 Kedunggalar Ngawi, penerima Program Indonesia Pintar (PIP) kembali menelan kecewa, lantaran uang yang dicairkan dari Pemerintah ke rekening masing masing diminta pihak sekolah.
Parahnya lagi, ada oknum guru menyuruh siswa penerima bantuan PIP ini membuat surat pernyataan, dengan dalih siswa tersebut sukarela menyerahkan uang kepada pihak sekolah.
“Tadi berangkat naik angkot, setelah dapat uang dari bank sampai di sekolah diminta sama pak R, dan kami disuruh bikin surat pernyataan yang isinya tidak ada paksaan. Padahal aslinya ya keberatan, soalnya naik angkot bayar sendiri beli matrai 10 ribu sendiri, udah capek capek, eh uangnya diminta semua,” ujar siswa kelas 12 SMK PSM 1 Kedunggalar, Ngawi.
Ia juga mengaku, semuan bantuan PIP yang didapat untuk membayaran tunggakan SPP selama satu (1) tahun. Dari pencairan bantuan PIP sebesar Rp.900.000 tersebut, semuanya diambil oleh guru yang bertugas, padahal siswa tersebut telah membayar tunggakan SPP Rp.450.000.
“Uangnya Rp.900.000 ribu. Katanya buat bayar SPP, padahal saya kan kurang 450. Harusnya, kalau diambil buat bayar SPP sisanya dikasihkan, lah ini ternyata tidak katanya belum lunas, padahal bu bendahara bilang saya hanya kurang 450,” ungkapnya, kepada media intijatim.id, Selasa (7/5/2024).
Selain itu, kata dia, meskipun sempat protes, namun tidak ditanggapi oleh guru yang bertugas. Sehingga dengan berat hati mereka menulis surat pernyataan tersebut.
“Tadi kita semua disuruh buat surat pernyataan, bukan print printnan, kita disuruh nulis sendiri cuma ada contohnya. Sebenarnya kita terpaksa buat pernyataan, tadinya sudah protes tapi gak ditanggapi. Setelah bikin pernyataan, kami kemudian menyerahkan uang tersebut dan langsung disuruh pulang sama,” jelas salah satu siswi, penerima bantuan Program Indonesia Pintar ini.
Sementara, dikonfirmasi melalui pesan Whatsapp kepada oknum guru R, pihaknya engan memberi tanggapan. Hingga berita ini ditayangkan, oknum guru tersebut masih belum bisa dimintai keterangan.
Diberitakan sebelumnya, saat dikonfirmasi pada Jumat (3/5) kemarin, pihak sekolah mengamini perihal penarikan uang tersebut. Kepala sekolah menyebut, penarikan uang pada siswa penerima bantuan PIP adalah untuk membayar kekurangan administrasi.
“Ya kalau itu untuk melunasi administrasi,” kata Kholik, Kepala Sekolah SMK PSM 1 Kedunggalar Ngawi. (Mei)