SMSI Kediri Gandeng Dewan Pers Paparkan Peran Media dan Wartawan Profesional

KEDIRI | INTIJATIM.ID – Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Kediri Raya, menggelar Focus Group Discussion (FGD) literasi media, bertempat di IAIN Kota Kediri, pada Rabu (26/02/2025).

Acara tersebut dihadiri Wakil Ketua Dewan Pers Agung Dharmajaya dan Anggota Dewan Pers Totok Suryanto. Tokoh Dewan Pers ini membeberkan pentingnya penegakan nilai-nilai jurnalisme.

“Pengalaman apa yang bapak ibu rasakan ketika berhubungan dengan pers,” kata Totok kepada para audiens, diantaranya adalah para kepala OPD, kepala sekolah dan kepala desa.

Totok mengungkapkan bahwa, berpraktik media tidak mudah. “Tidak bisa orang tiba-tiba menjadi wartawan. Ada standarnya. Bahkan, kalau media, etikanya ketat,” terangnya.

Menurutnya, seorang wartawan agar menjadi redaktur setidaknya dia harus belasan tahun bekerja. “Ia harus ditempa dengan beragam pemberitaan sekian lama,” tambah Totok.

Lanjutnya, hal ini sangat berbeda dengan media sosial yang memiliki kebebasan. “Anda bisa bikin konten apa saja. Tidak perlu patuh ini itu,” ujarnya.

Namun demikian, banyak yang memanfaatkan kemudahan membuat media. “Mereka lantas menyalahgunakan peran media untuk kepentingan tertentu, yang pada akhirnya merugikan orang lain,” ungkap Totok Suryanto, (26/02).

Sementara itu, Wakil Ketua Dewan Pers Agung Dharmajaya mengapresiasi kegiatan yang diselenggarakan oleh SMSI Kediri. Menurutnya, edukasi literasi media perlu digencarkan ke lembaga-lembaga terkait.

“Tujuannya biar para aparat bisa membedakan mana media yang benar-benar mematuhi etika jurnalistik dan mana yang bekerja seenaknya,” kata Agung.

Di era disrupsi digital, kata Agung, membuat semua orang mudah membuat media. Modalnya juga tidak besar. Namun demikian, pengusaha media harus memikirkan apa yang harus dipenuhi media.

“Jangan dikira gampang. Ada tanggung jawab hukumnya juga lho,” tambahnya.

Misalnya mempekerjakan beberapa wartawan, lanjut Agung, pengusaha media harus bertanggung jawab pada gaji, bahkan asuransi kesehatannya.

Di tempat yang sama, Wakil Ketua SMSI Jatim Anggit Satriyo Nugroho mengatakan, bahwa perlu sekali siapapun diyakinkan dengan peran media dan wartawan.

Para pimpinan lembaga, kata dia, tidak boleh menggeneralisasi bahwa praktik seorang wartawan menyelewengkan tugas, lantas menganggap semua wartawan sama saja.

“Bisa saja itu oknum. Tapi, masih banyak wartawan yang bekerja baik, patuh etika dan profesional,” tutupnya. (Red/SMSI)

Loading

Leave a Reply