Soal Bawang Merah Tak Tumbuh Optimal, Begini Penjelasan DTPHP Magetan

Oplus 131072

MAGETAN | INTIJATIM.ID – Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura, dan Perkebunan (DTPHP) Magetan memastikan jumlah luasan lahan bawang merah yang tak tumbuh optimal hanya sekitar 15 persen dari total sekitar 20 hektar.

Hal ini disampaikan Kabid Hortikultura DTPHP Magetan, Agustin Nurul Qomariyah, menanggapi persoalan gagal panen bawang merah di Desa Sidomukti, Plaosan Magetan. Rabu (12/6/2024).

Menurut Nurul, gagal tumbuhnya bawang merah hingga tak bisa dipanen, disebabkan beberapa faktor yaitu, kondisi tanah yang lembab, dan para petani tidak melakukan jeda tanam, atau mengganti tanaman lain pasca panen, sehingga unsur dalam tanah menjadi rusak.

“Kami sudah turun ke lapangan dan penyebabnya bukan hama atau gurem,” teranh Nurul, saat ditemui di duang kerjanya, pada Rabu (12/6).

Ada sebabnya para petani tidak ganti tanaman setelah bawang merah, Nurul menyebut, para petani mengejar hasil banyak untuk menutupi biaya sewa lahan.

“Hasil pantauan kami di lapangan, para petani lakukan itu untuk menutup biaya sewa lahan. Tapi justru membuat unsur tanah rusak sehingga bawang merah tak optimal,” jelasnya.

Sebelumnya, DTPHP Magetan juga telah memberikan edukasi melalui “sekolah” tanam bawang merah dengan mengedepankan sistem organik.

“Kami bantu dengan mengirimkan ‘Bubur California’ dan Asam Humat untuk mengembalikan kesuburan tanah. Petani juga bisa menyediakan bahan sendiri, karena cuma gamping dan belerang,” ujarnya.

Selain itu, Dinas Pertanian Magetan ini juga akan memberikan edukasi mengenai rotasi tanam yang menjadi sebab utama permasalahan bawang merah di Desa Sidomukti. “Coba nanti kita edukasi, karena ini sangat penting untuk kesuburan tanah,” pungkas Kabid Hortikultura DTPHP Magetan. (Red)

Loading

Leave a Reply