Soal SDN Grudo 3 Ngawi, Ketua DPRD: Revisi PAPBD Harus Intervensi Anggaran Darurat

NGAWI | INTIJATIM.ID – Sejumlah orangtua mengaku panik lantaran gedung sekolah SDN Grudo 3 Kabupaten Ngawi keadaannya sangat memprihatinkan.

Menurut pengakuan dari sejumlah wali murid yang kebetulan berada tak jauh dari lokasi sekolah mengaku sering menyuruh anaknya untuk bolos sekolah.

“Kalau hujan deres waktu pagi anakku tak suruh mbolos, kalau hujannya pas di sekolah yang di rumah was-was gak tenang, “ungkap Retno pada intijatim.id. Jumat (7/2/25).

Menanggapi keadaan gedung sekolah SDN Grudop 3 Ngawi yang hampir roboh tersebut. Yuwono Kartiko Ketua DPRD Ngawi angkat bicara. “Selamatkan dulu anak didik, bahaya itu harus dicarikan tempat atau kelas yang aman untuk mengungsi dulu,” kata King, sapaan akrab Yuwono Kartiko.

Dengan keadaan yang sangat memprihatinkan tersebut, jika sekolah ingin mengajukan perbaikan melalui mekanisme dapodik maka pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Ngawi harus membantu.

“Dikdas harus membimbing kepala sekolah untuk merevisi dapodik meski konsekuensinya setahun lagi, jika keaadannya urgent seperti ini manfaatkan revisi Perubahan APBD,“ jelasnya. (7/2).

Menurutnya, dengan adanya Intruksi Presiden (INPRES) Nomor 1 Tahun 2025, besaran anggaran memang harus diefisiensi, namun tak menampik kemungkinan daerah harus mengintervensi anggaran dengan memprioritaskan keadaan darurat seperti ini.

“Anggaran pemeliharaan juga harus diprioritaskan, jangan sampai adanya INPRES berdampak pada konstruksi bangunan sehingga mempengaruhi umur teknisnya,” tandasnya. (Mei)

Loading

Leave a Reply