Sosialisasikan 4 Pilar MPR RI Bambang DH Bersama Pelajar

SURABAYA | Inti Jatim – Anggota DPR RI Komisi VII Bambang DH, menggelar Sosialisasi 4 Pilar MPR RI bersama para pelajar SMA/SMK se-Kota Surabaya. Bertempat di Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya, pada Sabtu (4/3/2023).

Dengan menggandeng gen-Z (pemuda pemudi red), sosialisasi tersebut bertujuan untuk memupuk nilai-nilai Pancasila kepada generasi muda.

Bambang DH mengatakan bahwa, jika pendidikan ideologi pancasila dan kebangsaan harus tertanam di benak anak muda. Untuk itu, kegiatan pengenalan ideologi harus tetap terlaksana.

“Ideologi itu penting dikenalkan kepada anak muda, harus dikemas menarik dan bisa diterima khususnya para pelajar. Jadi jangan cuma hafal, pasti hafal semuanya di sini. tapi mari kita coba terapkan dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya, Sabtu (4/3/2023).

Menurut Bambang, selama ini kita terjebak pada hal-hal yang sifatnya simbolik tetapi tidak diterapkan dalam kehidupan, seperti sekarang, pelajar yang menggunakan baju pramuka. Tidak hanya simbol seragam saja, tetapi bagaimana nilai-nilai yang diasah dikepramukaan atau dikepanduan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. “Seperti nilai kejujuran, keberanian, kebersahajaan, bertanggung jawab, tidak mengenal putus asa,” ujarnya.

Dengan “Sosialisasi dan pelatihan Kreator Digital” ini, Bambang menyebut, sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan sangt cocok dan sesuai untuk anak muda. Menariknya lagi, sosialisasi tersebut juga mendatangkan pembicara utama pengusaha viral Mas Roy (Rohan Ni’hamillah) Owner Mafia Gedhang.

Pun didukung pemateri lainnya yaitu, Redaktur Pelaksana Lentera Today, Widyawati; Ali Wahyoedi, Kepala Produksi Lentera TV dan Suhardiman Eko, Manager Konten Lentera Media.

Selain itu, para peserta juga diajak membuat konten yang keren dan dapat dikenal luas khususnya melalui sosial media.

Dengan gaya humoris dan blak-blakan, Mas Roy pemilik outlet makanan kekinian Mafia Gedhang mengajak peserta untuk tidak takut membuat konten secara digital.

“Jangan takut membuat konten apapun, Apapun bisa dijadikan konten. Iki jamane rek (ini jaman nya rek)” ungkap pengusaha muda yang memiliki jargon “Rek Lapo Rek” ini.

Mas Roy juga mengungkapkan, jika ingin dikenal di sosial media, harus memiliki konten yang gampang diingat masyarakat luas. Ia juga menceritakan awal mula membuat konten di sosial media ialah ketika mendapat orderan fiktif sehingga ia videokan dan diupload di sosial media yang kemudian viral.

“Membuat konten itu harus bisa dinikmati penonton, yang jelas harus singkat, jelas dan diingat. Harus terngiang-ngiang. Kalau gak ada orderan fiktif mungkin tidak jadi seperti ini, Musibah menjadi berkah,” jelasnnya.

Salah seorang peserta pelajar bernama Vaneysa Dita Oktavia, asal SMK IPIEMS Surabaya menyampaikan kegembiraannya telah mengikuti acara sosialisasi 4 pilar MPR RI, serta pelatihan Kreator Konten Digital. Ia berharap jika melalui kegiatan tersebut dapat mendapat manfaat positif dan pengembangan diri.

“Sebagai generasi muda nggak boleh ketinggalan informasi. Memilah informasi itu penting, dengan mengikuti seminar hari ini bisa kita jadikan sebagai kegiatan yang positif kedepanya,” tutup siswi dari SMK IPIEMS Surabaya. (*)

Loading

Leave a Reply