MADIUN | INTIJATIM.ID – Untuk penanganan stunting, di tahun anggaran 2024 Kementrian PUPR meluncurkan program padat karya SANDES (Sanitasi Desa), salah satunya di Kabupaten Madiun Jawa Timur, dengan jumlah penerima sebanyak 14 desa.
Program SANDES bertujuan untuk memperbaiki cara hidup sehat bagi masyarakat desa. Ini juga merupakan salah satu upaya pemerintah dalam menekan stauting.
Selain itu, penerima program SANDES diprioritaskan pada masyarakat miskin, atau belum mempunyai sarana sanitasi yang memadai.
Seperti di Desa Kresek, kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun. Desa ini mendapatkan 50 unit dari program Sanitasi Desa.
Saat dikonfirmasi kepada Gathot, selaku pelaksana pembangunan dari KSM Sejahtera menjelaskan bahwa, setiap unit SANDES, menerima bantuan senilai Rp 11.700.000, dengan kriteria Rp.3.300.000 untuk ongkos
“Alhamdulillah, pelaksanakanya berjalan lancar,” jelas Gathot, Kamis (12/9/2024).
Sementara, Kepala Desa Kresek, Mariyono menyampaikan terima kasih kepada Dinas PUPR Kabupaten Madiun khususnya Kementrian PUPR. Dengan adanya program SANDES, dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar.
“Banyak warga desa kami yang buang hajat di sungai atau di kakus, dan kasus stunting juga masih relatif tinggi. Dengan adanya program ini, bisa meningkatkan cara hidup warga menjadi lebih higienis, sehingga dapat menekan angka stanting di desa Kresek,” ungkap Mariyono kepada Inti Jatim.
Kades juga berharap, bantuan sanitasi untuk desa tersebut bisa berlanjut di tahun-tahun berikutnya. “Harapannya berkesinambungan, karena masih banyak yang membutuhkan,” tutup Maryono. (UTG/Adv)