NGAWI | INTIJATIM.ID – Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan (DPP) Ngawi, Eko Yudo,Nurcahyo menyampaikan bahwa, wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) bukanlah hanya tanggung jawab DPP, melainkan juga menjadi tanggung jawab peternak itu sendiri.
Eko Yudo menghimbau, agar para peternak secara rutin melakukan vaksinasi terhadap ternak yang sehat, serta menjaga kebersihan kandang untuk mencegah penyebaran penyakit.
“Wabah PMK bukan tanggung jawab DPP saja, tetapi juga peternak. Kami mengimbau peternak untuk lebih aktif menjaga kesehatan ternak,” ujar Eko Yudo, pada Senin (30/12/24)
Meski pemerintah terus mengingatkan pentingnya vaksinasi, vaksin yang disediakan oleh Dinas Perikanan dan Peternakan Ngawi sudah tidak berlaku lagi, lantaran vaksin yang tersedia sebelumnya telah expired pada bulan Oktober lalu. Sehingga, pemerintah tidak dapat mengalokasikan vaksin baru.
Untuk itu, Eko Yudo menginstruksikan kepada para peternak agar melakukan vaksinasi secara mandiri dengan cara dana swadaya. “Karena pemerintah tak lagi menyediakan vaksin, dan solusi ini diharapkan dapat membantu mengurangi risiko penyebaran PMK di kalangan ternak,” ungkapnya.
Dalam upaya membantu peternak, Dinas Perikanan dan Peternakan Ngawi juga memiliki sejumlah tenaga ahli yang dapat dihubungi. Terdapat 12 petugas ASN Veteriner dan 2 paramedik yang siap memberikan pelayanan. Selain itu, ada sekitar 32 yang membuka praktik mandiri dan dapat dihubungi untuk melakukan vaksinasi.
“Peternak bisa melakukan vaksinasi dengan menghubungi petugas praktek mandiri yang ada di wilayah Ngawi. Tentunya, hal ini dilakukan dengan swadaya dari peternak itu sendiri,” tandas Eko Yudo. (Mei)