NGAWI | INTIJATIM.ID – Dinas Kesehatan (Dinkes) Ngawi, telah melaksanakan verifikasi lomba peran desa sehat di 24 desa yang tersebar di seluruh kecamatan. Setiap Puskesmas mengirimkan satu desa terbaik dari wilayah kerjanya untuk mengikuti penilaian ini.
Proses seleksi dilakukan secara ketat untuk memastikan desa yang mewakili memiliki kesiapan tersebut, dan berkomitmen tinggi dalam pembangunan kesehatan masyarakat. Kegiatan ini bertujuan untuk menilai sejauh mana desa dapat mengelola dan mengembangkan program kesehatan mandiri.
Untuk indikator penilaiannya mencakup 12 program kesehatan, seperti kesehatan lingkungan, gizi, dan inovasi lokal. Selain itu, aspek pemberdayaan masyarakat dan peran aktif kader kesehatan juga menjadi fokus utama dalam penilaian.
“Tujuan dari lomba ini bukan hanya untuk mencari pemenang, tapi untuk mendorong desa agar lebih proaktif dalam mengatasi masalah kesehatan. Dengan demikian, penyelesaian masalah kesehatan dapat dilakukan dari bawah ke atas, sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan masing-masing desa,” terang Muhadi Nanang, tim inovasi dari Dinkes Ngawi. Selasa (20/5/25)
Melalui lomba ini, lanjut Muhadi, ke depan desa-desa di Kabupaten Ngawi dapat menjadi lebih mandiri dalam mengelola kesehatan masyarakat, Pun, bisa meningkatkan kualitas hidup warganya secara keseluruhan,” ungkapnya.
Salah satu desa yang turut berpartisipasi adalah Desa Karangbanyu, Kecamatan Widodaren. Kepala Desa (Kades) Karangbanyu, Sumanto, menyambut baik adanya lomba tersebut. Bersama para kader Posyandu, mereka telah melakukan persiapan optimal untuk mengikuti lomba dan memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan ini.
Dia juga berharap, dengan peran desa sehat ini, desa juga dapat ilmu bermanfaat, salah satunya adalah peningkatan produktivitas.
“Ketika masyarakat sehat, mereka akan lebih semangat bekerja dan berkarya, sehingga dapat berkontribusi lebih baik terhadap pembangunan desa,” jelas Sumanto. (Mei)