MAGETAN | INTIJATIM.ID – Permasalahan sampah di Kabupaten Magetan semakin mengkhawatirkan. Wakil Bupati Magetan, Suyatni, menyatakan bahwa daerahnya kini berada dalam kondisi “Darurat Sampah” akibat Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang sudah penuh.
Pernyataan ini disampaikan Suyatni usai menghadiri acara Cangkruk’an Bareng Pemkab Magetan bersama insan media, yang digelar di Angkringan Kopi Koi, Sabtu malam (2/8/2025).
“Iya, Magetan bisa dikatakan darurat sampah, karena semua TPA yang ada saat ini sudah penuh,” ungkapnya kepada awak media.
Suyatni menjelaskan bahwa, sebenarnya Pemkab Magetan telah merencanakan pembangunan TPA baru. Namun, upaya tersebut masih terkendala oleh sejumlah regulasi. Untuk itu, dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan koordinasi intensif dengan Kementerian Lingkungan Hidup guna mencari solusi terbaik.
“Minggu depan kami akan berdiskusi dengan Kementerian Lingkungan Hidup untuk mencarikan solusi bagi Magetan. Di satu sisi, TPA hampir penuh, sementara di sisi lain kami harus segera menyiapkan lokasi baru dalam waktu yang sangat singkat,” jelasnya, (2/8).
Sambil menunggu solusi jangka panjang, Suyatni mengimbau seluruh desa di wilayah Magetan untuk turut serta mengelola sampah secara mandiri melalui aktivasi TPS3R (Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse, Recycle). Menurutnya, langkah ini penting guna mengurangi beban TPA yang semakin kritis.
“Sebanyak apapun TPA dibangun, kalau pengelolaan sampah tidak dilakukan dengan baik, maka permasalahan ini tidak akan selesai,” tegasnya.
Ia juga menekankan pentingnya penanganan sampah sejak dari sumber, yaitu rumah tangga, hingga ke tempat akhir pembuangan. Jadwal pengangkutan, lokasi penempatan sampah, hingga peran aktif petugas harus dilakukan secara tertib dan konsisten.
“Kesadaran masyarakat juga harus ditingkatkan. Tanpa keterlibatan aktif dari warga, permasalahan sampah akan terus menjadi ancaman serius bagi lingkungan kita,” pungkasnya. (Bgs/Red)
