Antusiasme Penjamah Makanan SPPG Ngawi, Dapat Ilmu dan Pengalaman Baru

NGAWI | INTIJATIM.ID – Sebanyak 14 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dan lebih dari 700 Peserta di Kabupaten Ngawi mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek), mulai tanggal 11-12 Oktober 2025, untuk meningkat kompetensi Penjamah Makanan dan juga mempercepat Sertifikasi Laik Higiene Sanitasi (SLHS) bagi dapur MBG.

Acara tersebut digelar oleh Deputi Bidang Penyediaan dan Penyaluran, Direktorat Penyediaan dan Penyaluran Makanan Bergizi Wilayah II ini berlangsung di Hotel Nata Azana Ngawi.

Direktur Penyedia dan Penyaluran Wilayah II BGN, Dr. Nurjaeni, menyampaikan bahwa, kegiatan ini merupakan bagian dari upaya memperkuat sistem keamanan pangan mulai dari lini terdepan, yaitu para penjamah makanan.

“Keamanan pangan dimulai dari tangan-tangan penjamah pangan yang kompeten. Melalui kegiatan ini, BGN memastikan seluruh unsur pelaksana SPPG memahami prinsip higienitas, sanitasi, serta pengendalian risiko pangan di setiap tahap pelayanan,” ujarnya, Minggu (12/10/2025).

Sementara, Suardi Samiran, Deputi Bidang Penyediaan dan Penyaluran, menegaskan bahwa, Bimtek ini menjadi bentuk nyata komitmen Badan Gizi Nasional (BGN) dalam mewujudkan pelayanan gizi yang kompeten, aman dan terpercaya.

“Dengan tersertifikasinya 10.000 penjamah pangan dari unsur SPPG di 12 kabupaten/kota, kita memperkuat sistem pelayanan gizi yang menyeluruh bagi masyarakat,” jelasnya.

Kegiatan tersebut disambut antusias oleh para relawan SPPG. Salah satunya, relawan dari Yayasan Dahlia SPPG Kwadungan, yang mengaku senang dapat mengikuti Bimtek dan bertemu dengan sesama penjamah makanan dari wilayah lain.

“Senang bisa kenal relawan dari SPPG lain, selain itu juga kita dapat ilmu baru bagaimana mengolah bahan baku makanan dari proses pemilihan bahan baku, pengolahan dan pengantaran hingga dinikmati anak sekolah. Ini pengalaman pertama yang sangat berkesan,” ungkapnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Anggoro, relawan dari yayasan Al Ikhsan Sawo Manis, SPPG Karangjati. Ia berharap pelatihan serupa dapat dilaksanakan secara berkala.

“Harapannya bisa rutin dilaksanakan biar kita juga semakin paham dan mahir,” tutupnya. (Mei/IJ)