Dominasi Skor Tes Tulis, Lulusan Akuntansi Raih Kursi Kaur Perencanaan Desa Jenggrik
NGAWI | INTIJATIM.ID – Arnida Kusumaningtyas, resmi terpilih sebagai Kepala Urusan (Kaur) Perencanaan Desa Jenggrik, Kecamatan Kedunggalar, Ngawi, setelah menyisihkan puluhan kandidat lainnya. Kemenangannya jadi sorotan lantaran ia berhasil menciptakan jarak skor yang cukup mencolok, yakni selisih 20 poin pada tahapan tes tulis.
Dalam seleksi yang digelar pada Jumat (26/12) kemarin, Arnida mengamankan posisi puncak dengan total nilai akumulatif 78,50. Angka ini mengungguli pesaing terdekatnya, Marta, yang harus puas di posisi kedua dengan nilai 71,50.
Selain itu, proses seleksi sempat mengalami perubahan rencana. Awalnya, ujian akan dilaksanakan di SMPN 2 Kedunggalar. Namun, minimnya perangkat komputer yang layak pakai memaksa panitia memindahkan lokasi ke SMAN 2 Ngawi demi menjamin kelancaran sistem Computer Based Test (CBT).
Ketua Tim Penguji, Atok Sunu, menegaskan bahwa sistem CBT dipilih untuk menutup celah manipulasi.
“Setiap 20 soal dikerjakan, nilai langsung muncul dan terekap otomatis di server. Akun dikelola penuh oleh tim penguji. Ini murni dan transparan,” ujar Atok, Jumat (26/12/2025).
Jarak nilai yang lebar diakui mengejutkan banyak pihak. Di saat peserta lain rata-rata meraih skor di angka 50-60, Arnida melesat dengan skor 82 pada tes tulis. Salah satu peserta, mengakui tingkat kesulitan soal yang cukup tinggi sebagai faktor penentu rendahnya rata-rata nilai peserta.
Meski sempat tertinggal di tes praktik di mana ia meraih 70,33, sementara kompetitornya Marta meraih skor tinggi 93,67. Keunggulan telak Arnida di tes tulis (bobot 70%) menjadi kunci kemenangannya.
Arnida, yang merupakan lulusan Sarjana Akuntansi, mengaku bahwa kegagalan di seleksi sebelumnya menjadi guru terbaiknya. ”Pengalaman ikut seleksi sebelumnya sangat membantu. Saya belajar lebih giat dan soal-soal kali ini, bagi saya, masih bisa dikuasai dibanding pengalaman sebelumnya,” ungkapnya kepada intijatim.id
Sementara itu, Camat Kedunggalar, Arshad Ragandi, mengapresiasi integritas panitia Desa Jenggrik dalam menjalankan seleksi yang jujur meski terjadi disparitas nilai yang mencolok. Dengan selesainya ujian ini, seluruh posisi perangkat desa di lima desa wilayah Kecamatan Kedunggalar kini telah terisi penuh.
“Membangun kepercayaan masyarakat dimulai dari proses yang bersih. Terpaut 20 poin adalah bukti bahwa kapasitas individu memang berbeda, dan sistem transparan ini menunjukkan siapa yang paling siap,” pungkas Arshad.
Rangkaian acara tersebut ditutup dengan suasana kondusif, dimana para peserta menerima hasil ujian dengan lapang dada dan melakukan sesi foto bersama sebagai simbol kerukunan pasca-kompetisi. (Mei/IJ)
![]()



Post Comment