NGAWI | INTIJATIM.ID – Bak habis jatuh ketimpa tangga. Nasib malang menimpa AKI (22), seorang mahasiswi asal Desa Pangkur, Kabupaten Ngawi. Harapan indah menikah dengan seorang anggota TNI AD pupus setelah mengetahui bahwa pria yang selama ini ia kenal sebagai aparat ternyata hanyalah seorang pekerja harian lepas.
Pria berinisial RRS (38), warga Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta ini mengaku sebagai anggota TNI AD demi melancarkan aksi penipuannya. Untuk meyakinkan korban, pelaku bahkan menggunakan atribut militer palsu seperti baret merah dengan emblem Kopassus.
Karena telah menjalin hubungan cukup lama, maka korban dan pelaku akhirnya melangsungkan pernikahan secara siri pada 24 Agustus 2025 lalu. RRS juga sempat menjanjikan pernikahan resmi pada 8 Oktober 2025. Namun, rencana tersebut batal setelah keluarga korban mengetahui identitas asli pelaku dan melaporkan kasus ini ke pihak berwajib.
Kapolsek Pangkur, AKP Nur Hidayat, membenarkan peristiwa tersebut. Ia mengungkapkan bahwa kerugian yang dialami korban mencapai Rp24 juta, yang diduga digunakan pelaku selama masa pacaran hingga persiapan pernikahan.
“Benar, yang bersangkutan diamankan setelah adanya laporan dugaan penipuan dengan modus mengaku sebagai anggota TNI AD. Namun, hasil dari mediasi antara kedua belah pihak berujung pada kesepakatan damai,” jelas AKP Nur Hidayat, Rabu (17/9/2025).
Dalam proses mediasi, pelaku menyatakan bersedia mengembalikan kerugian korban secara dicicil hingga akhir Oktober 2025. Selain itu, RRS juga telah menandatangani surat pernyataan permohonan maaf kepada institusi TNI AD dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya.
Sebagai bagian dari proses hukum, barang bukti berupa baret merah berlogo Kopassus telah diamankan pihak kepolisian.
Sementara, pihak keluarga korban memastikan bahwa rencana pernikahan resmi yang sebelumnya telah dijadwalkan tidak akan dilanjutkan. (Mei/IJ)
