Highlight

Perkuat Kemandirian: SPPG Widodaren Gerih Libatkan Warga Lokal, Berdayakan Gapoktan Lewat BUMDes

gridart 20251211 090205156

NGAWI | INTIJATIM.ID – Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Widodaren, Kecamatan Gerih, Kabupaten Ngawi, terus meningkatkan kualitas layanan penyediaan pangan dengan menggerakkan relawan dari warga lokal, serta mendorong pemberdayaan kelompok tani (poktan) melalui kerja sama dengan BUMDes. Upaya ini dilakukan untuk memperkuat kemandirian pangan sekaligus meningkatkan standar keamanan makanan yang diberikan kepada siswa dan penerima manfaat lainnya.

Kepala SPPG, Faruk, mengatakan, beberapa porsi layanan masih belum dapat berjalan optimal karena adanya penerima manfaat di sekolah melaksanakan PKL.

“Porsi 2755 belum jalan karena anak SMK kelas 3 sedang melaksanakan PKL, jumlahnya 119 siswa. Jadi 2636 porsi setiap hari untuk 40 sekolah dan satu pondok, yang seluruhnya ditangani oleh 47 relawan dapur dari warga lokal,” jelas Faruk, Rabu (10/12/25).

Dengan keterlibatan masyarakat, menurutnya dinilai menjadi kekuatan utama dalam menjaga keberlanjutan layanan. Selain itu, dalam hal suplai bahan pangan, Faruk menyebut, BGN memberikan keleluasaan bagi mitra untuk bekerja sama dengan pihak BumDes.

IMG-20251211-WA0012-300x168 Perkuat Kemandirian: SPPG Widodaren Gerih Libatkan Warga Lokal, Berdayakan Gapoktan Lewat BUMDes
Faruk, Kepala SPPG Widodaren, Kec Gerih, Kab Ngawi.

“Jika berasnya berasal dari Gapoktan melalui BUMDes sebagai penyalur kerja sama ini, jadi tidak hanya memperkuat kualitas pasokan, tetapi juga mendorong perputaran ekonomi lokal melalui pemberdayaan petani dan lembaga desa,” ungkapnya.

Merespons maraknya kasus keracunan massal di beberapa wilayah Ngawi, Faruk menegaskan pentingnya peningkatan keterampilan relawan dengan mempersiapkan SOP penjamah makanan tiga kali, termasuk edukasi higienitas yang dilaksanakan bersama yayasan dan puskesmas.

Lebih lanjut, kata Faruk, seluruh proses penanganan makanan menerapkan penyortiran ketat dan mengikuti juknis memasak, termasuk durasi empat jam yang wajib ditaati. Bahkan, untuk menjamin keamanan pangan, SPPG menerapkan tahapan pencucian dan sterilisasi yang terukur, mulai dari pencucian tahap satu, pembilasan, pencucian tahap dua, proses water heater, hingga masuk ke pengering (ompreng).

“Peralatan kami sudah lengkap, disediakan bersama mitra, untuk memastikan makanan benar-benar aman dikonsumsi,” tutup Kepala SPPG Widodaren, Gerih, Ngawi. (Mei/IJ)

ajax-loader-2x Perkuat Kemandirian: SPPG Widodaren Gerih Libatkan Warga Lokal, Berdayakan Gapoktan Lewat BUMDes

Share this content:

Post Comment

error: Content is protected !!