NGAWI | INTIJATIM.ID – Proses pengisian perangkat desa di Desa Banget, Kecamatan Kwadungan, Kabupaten Ngawi, yang dijadwalkan akan berlangsung pada Rabu besok (10/9/2025), menuai kontroversi.
Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Banget, Bambang, merasa kecewa karena tidak dilibatkan dalam penentuan pihak ketiga dalam penyelenggaraan ujian.
Awalnya, kata Bambang, Kepala Desa Banget menyampaikan kepadanya dan ketua panitia bahwa mereka dipersilakan untuk mencarikan pihak ketiga, khususnya universitas yang akan dipercaya dalam menyusun dan menguji calon perangkat desa.
“Pak Kades bilang, ‘Monggo cari, saya lagi repot dipanggil kejaksaan soal sengketa tanah’, begitu katanya ke saya dan ketua panitia,” ujar Bambang, saat dikonfirmasi media intijatim.id, Selasa (6/9/25).
Namun kenyataannya, lanjut Bambang, ketika ia sudah menjalin komunikasi dengan pihak Universitas Merdeka (Unmer) untuk kemungkinan kerja sama, keputusan justru berubah secara sepihak.
“Saya sudah menjalin komunikasi dengan dosen Unmer, tapi tiba-tiba Pak Kades bilang sudah ada pihak ketiga yang akan menguji. Saya bahkan baru dikasih nomor kontak mereka hari Senin kemarin, saya dan ketua panitia disuruh nemui sendiri,” ungkapnya dengan nada kecewa.
Menurut Bambang, hal tersebut mengindikasikan adanya inkonsistensi dalam proses mengedepankan musyawarah. Ia merasa dilibatkan hanya pada awal, namun saat masuk ke tahap yang dianggap vital, yaitu penentuan pihak ketiga, dirinya malah disisihkan.
Bambang bahkan menyebut adanya dugaan permainan dalam proses ini, terlebih setelah mengetahui bahwa soal ujian sudah 100 persen siap.
“Saya jadi curiga, masak iya soal sudah siap saji seperti itu. Apakah bisa dijamin prosesnya bersih? Ini soal integritas, bukan cuma soal teknis,” ungkapnya.
Bambang juga menegaskan, jika ada indikasi permainan atau ketidakwajaran dalam pelaksanaan ujian perangkat desa, pihaknya mengancam tidak akan tanda tangan dalam proses administrasi sebagai bentuk pertanggungjawaban.
“Kalau ada permainan, saya tidak akan tandatangan. Saya ingin semua proses bersih. Jangan sampai ini jadi ajang titipan atau permainan,” tegasnya.
Sementara itu, hingga berita ini dinaikan, Kepala Desa Banget belum memberikan keterangan resmi terkait masalah tersebut, meskipun telah dikonfirmasi. (Mei/IJ)