WCD 2025: Didominasi Popok Sekali Pakai, DLH Ngawi Imbau Warga Tak Buang Sampah ke Sungai

NGAWI | INTIJATIM.ID – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Ngawi, menggelar aksi bersih-bersih sungai di bawah Jembatan Klitik, dalam rangka memperingati World Cleanup Day (WCD) 2025. Kegiatan ini melibatkan sekitar 180 orang dari unsur TNI, Polri, komunitas lingkungan, dan relawan masyarakat. Sabtu (20/9/25)

Menariknya, aksi ini dipimpin langsung oleh Kepala DLH Ngawi yang baru dilantik, Dodik Aprilasetia mantan Camat Ngawi ini tanpa ragu turun langsung ke bawah jembatan untuk memungut sampah bersama peserta lainnya.

“Aksi ini adalah bentuk nyata kepedulian kita terhadap lingkungan. Sebenarnya kegiatan ini juga dilakukan serentak secara nasional dalam rangka World Cleanup Day pada 27 September besok, tapi di Ngawi kita mulai hari ini dan difokuskan di Sungai Klitik yang kondisinya cukup memprihatinkan,” ujarnya.

Dari kegiatan tersebut, ditemukan bahwa sebagian besar sampah yang mencemari sungai adalah popok sekali pakai (pampers), yang dibuang sembarangan oleh warga. Hal ini menjadi sorotan utama DLH Ngawi.

“Kami menghimbau masyarakat, khususnya para orang tua yang memiliki bayi, untuk tidak membuang pampers ke sungai. Ini sangat mencemari lingkungan dan membahayakan ekosistem. Kami terbuka, silakan buang ke TPA Selopuro. Di sana tidak dibakar, tapi diproses dengan lebih aman,” jelas Dodik, Sabtu (2/9).

Kedepannya, lanjut Dodik, kegiatan seperti ini bisa terus dilakukan secara berkala dan menjadi pemicu kesadaran masyarakat untuk tidak lagi menjadikan sungai sebagai tempat pembuangan sampah. “Terlebih, sungai merupakan salah satu sumber daya vital bagi kehidupan masyarakat,” jelasnya.

Aksi bersih-bersih ini mendapat dukungan penuh dari pemerintah Desa Klitik. Kepala Desa Klitik, Suprapti, mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada DLH dan seluruh relawan yang terlibat.

“Kegiatan ini sangat membantu kami dalam menjaga kebersihan lingkungan. Aliran sungai menjadi lebih lancar, tentunya berdampak positif bagi warga sekitar,” pungkasnya. (Mei/IJ)