Kenaikan Harga Cabe di Ngawi Dikeluhkan Pembeli

NGAWI | INTIJATIM.ID – Harga cabai rawit di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, terus merangkak naik hingga Rp.100 ribu per kilogramnya. Meski saat ini turun menjadi Rp.95 ribu/kilogram, namun para pedagang dan konsumen masih tetap mengeluh dengan harga tingginya cabe di pasaran.

Salah satu pedagang cabe di Pasar Besar Ngawi, Suprapto mengungkapkan bahwa, kenaikan harga cabe saat ini disebabkan oleh berkurangnya pasokan dari petani. Ia menjelaskan bahwa banyak petani gagal panen khusunya wilayah Kediri, yang menjadi salah satu daerah pemasok utama cabe.

Menurut Suprapto, meskipun harga cabe rawit kini turun menjadi Rp.95 ribu per kilogram, penurunan ini belum cukup untuk mengembalikan jumlah pembelian yang sebelumnya tinggi.

“Ambilnya di Kediri ini kurang pasokan, banyak petani gagal panen. Kemarin harga tembus 100 ribu per kilo, ini lumayan turun meski cuma Rp 5.000,” ungkap Suprapto, saat ditemui di Pasar Besar Ngawi, Minggu (12/01/25).

Meski ada penurunan harga, Warti seorang pembeli dari Banjarbangi Pitu mengaku tetap kesulitan dalam memenuhi kebutuhan cabe untuk di jual belikan. Ia harus mengurangi pembelian cabe untuk kebutuhan memasak sehari-hari.

Menghadapi kondisi ini, Warti berharap pemerintah dapat segera menstabilkan harga kebutuhan pokok agar beban ekonomi masyarakat tidak semakin berat.

“Biasanya gak sampe Rp.50 ribu, kini mencapai Rp 95 ribu per kilogram di tingkat grosir. Apalagi di eceran malah lebih mahal lagi, makanya mumpung ke kota sekalian belanja meski hanya bisa beli sedikit karena uangnya dibagi kebutuhan lain,” keluh Warti.

Kenaikan harga cabe ini menjadi tantangan tersendiri bagi warga Jawa Timur, khususnya warga Ngawi di tengah tingginya biaya hidup yang harus dipenuhi. Masyarakat berharap ada kebijakan dari pemerintah untuk menstabilkan harga dan memastikan pasokan cabe tetap terjaga. (Mei)

Loading

Leave a Reply