Berkat Warung, Inovasi Non-Budgeting untuk Pengentasan Kemiskinan

NGAWI | INTIJATIM.ID – Pemerintah Kabupaten Ngawi terus menunjukkan komitmennya dalam mengentaskan kemiskinan melalui berbagai inovasi. Salah satu program yang mencuri perhatian adalah “Berkat Warung” (singkatan dari Bersama-sama Mengangkat Warga Kurang Beruntung), sebuah gerakan sosial non-budgeting yang telah diluncurkan sejak Maret 2022 dan kini menjadi bagian dari kegiatan Subuh Bergerak.

Menurut Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Ngawi, Budi Santoso, Berkat Warung bukanlah program yang bersumber dari anggaran resmi pemerintah. Sebaliknya, ini merupakan inisiatif kolaboratif yang digagas oleh staf ahli Pemkab, dan mengandalkan partisipasi sukarela dari ASN, TNI/Polri, pengusaha lokal, hingga masyarakat umum.

“Jadi Berkat Warung itu non-budgeting, semacam gerakan Jumat Berkah, di mana ASN urunan membantu sesama,” ujar Budi Santoso saat dikonfirmasi pada Selasa (24/06/25).

Budi menjelaskan bahwa, keterlibatan ASN dalam program ini berjalan secara sukarela, biasanya dilakukan setiap kali TPP (Tambahan Penghasilan Pegawai) cair. Mereka turut menyisihkan sebagian penghasilannya untuk membantu warga yang kurang beruntung.

“Contohnya waktu Idul Adha kemarin, kita di Dinsos patungan untuk berkurban dan menyumbangkannya ke panti asuhan Al Munawaroh atas nama Dinas Sosial. Semua dilakukan atas persetujuan bersama,” ungkapnya.

Ia juga menjelaskan bahwa meskipun nama “Berkat Warung” sering digunakan sebagai slogan oleh Bupati, program ini sebenarnya adalah gerakan moral untuk menumbuhkan rasa kepedulian sosial. Bahkan, menurut Budi, sebagian besar kegiatan Dinas Sosial seperti beasiswa, bantuan cukai, hingga program permakanan bisa dikategorikan dalam semangat Berkat Warung.

“Secara inklusif memang tidak ada program khusus bernama Berkat Warung di Dinsos, tapi semangat dan mindset-nya melekat di semua kegiatan kami. Ini bentuk kesadaran bersama, bukan program formal, tapi gerakan sosial,” jelas Budi.

Meski demikian, pelaksanaan di lapangan tidak selalu berjalan mulus. Budi mengaku masih ada kendala dalam partisipasi masyarakat di beberapa wilayah, yang menjadi tantangan tersendiri bagi keberlangsungan program.

Budi pun menyambut baik upaya Bupati Ngawi yang terus mempromosikan Berkat Warung dalam berbagai kesempatan. Baginya, hal itu menjadi ajakan terbuka bagi seluruh elemen masyarakat untuk ikut peduli terhadap warga yang kurang beruntung.

“Saya sendiri tidak pernah menggaungkan ini berlebihan, tapi kalau Pak Bupati menyampaikan dalam forum-forum resmi, saya kira itu hal baik. Artinya, beliau ingin mengajak semua orang peduli terhadap sesama lewat Berkat Warung,” ungkap Kepala Dinsos Ngawi.

Budi berharap dengan pendekatan kolaboratif dan berbasis gotong royong, Berkat Warung menjadi simbol nyata bagaimana pemerintah daerah dan masyarakat bisa bersatu untuk mengangkat kesejahteraan warga secara inklusif dan berkelanjutan,” tutupnya. (Mei)

Loading

Leave a Reply