MAGETAN | INTIJATIM.ID – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Pemprov Jatim bersama DBuku Magetan, menggelar Festival Literasi 2024, Ceria dan Berdaya dengan Membaca.
Acara yang digelar selama dua hari pada tanggal 9-10 Juli 2024 ini, dilaksanakan di Perpustakaan DBuku, Jalan Kenongo Mangkujayan, Magetan, Jawa Timur.
Sekitar 50 anak dan puluhan ibu-ibu juga ikut bermain dan belajar literasi di acara tersebut. Hal ini terlihat happy saat anak-anak sedang menyusun mozaik untuk membentuk sebuah gambar pohon. Pun, mendengarkan dongeng dari Kak Toby, yang menceritakan mengenai etika tak boleh sombong.
“Ini bagian dari upaya Perpustakaan DBuku untuk memberikan literasi pada anak. Sekarang ini, anak-anak makin jauh dengan literasi karena pengaruh gadget. Di sini, ada dongeng, mozaik asik. Dan, buat orang tua dan guru ada diskusi tentang memilih buku untuk anak, dan bagaimana anak-anak mau membaca,” kata Ketua Dbuku, Lucky Setiyo Herman, pada Selasa (9/7/2024).
Menurut Lucky, Festival Literasi juga akan diisi diskusi-diskusi di hari kedua pada 10 Juli 2024, untuk membuka ruang kreativitas dan kolaborasi literasi,” terangnya.
Sementara itu, Kabid Pelayanan Perpustakaan dan Informasi Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Pemprov Jatim, M Arif Widodo mengatakan, upaya menumbuhkembangkan lietrasi sejak dini menjadi program Pemprov Jatim.
“Kita ingin membaca itu ceria dan bergembira. Tidak identik dengan hal yang serius. Bermain sambil belajar dan dongeng, akan menjadi stimulus anak-anak agar gemar membaca,” jelasnya.
Literasi, kata Arif Widodo, bisa menjadi hal yang sangat krusial. Dia mencontohkan pada kasus stunting, sebagian karena kurangnya literasi. “Munculnya kasus stunting bukan hanya karena kurang gizi, tapi juga karena kurang literasi,” ungkapnya.
Beberapa jam kemudian, acara festival tersebut dibuka dengan Talkshow, yang menghadirkan Tokoh Literasi Magetan, Suprawoto.
“Saya tumbuh besar dengan buku, maka sekarang waktunya saya kembali ke rahim buku, meneruskan cita-cita. Bagi saya, yang penting sekarang anak-anak itu ingin memegang buku dan dekat dengan buku, dan tidak melulu menjadi konsumen teknologi gadget. Akan tetapi, juga bisa menciptakan karya melalui literasi,” paparnya.
Mantan Bupati Magetan periode 2018-2023 ini juga mengatakan bahwa, orang boleh hebat setinggi langit, kaya setinggi langit, pintar setinggi langit kalau tidak menulis akan hilang. “Tulisan itu abadi, sebelum bisa menulis itu, harus bisa membaca terlebih dahulu,” tutup Kang Woto, sebutan akrab Suprawoto. (Red)