JAKARTA | INTIJATIM.ID – Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani memastikan bahwa, Prabowo Subianto memiliki komitmen untuk terus peduli terhadap kehidupan pesantren dan juga madrasah.
Ia juga mengatakan, peningkatan kesejahteraan para tenaga pengajar untuk pondok pesantren dapat diakomodir melalui Dana Abadi, sesuai amanat Undang-undang Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren.
Hal ini diungkapkan Ahmad Muzani, saat menghadiri silaturahmi bersama para ulama pengasuh/tokoh pondok pesantren se-Madura Jawa Timur.
“Kita memiliki UU Pesantren, ada kewajiban pemerintah untuk menyediakan dana abadi kepada pesantren. Bila Allah takdirkan Pak Prabowo menjadi presiden, maka salah satu prioritasnya adalah implementasi dari UU Pesantren agar dapat menyediakan dana abadi bagi pondok-pondok pesantren di seluruh Indonesia,” kata Muzani.
Wakil Ketua MPR ini juga menjelaskan, gaji tenaga honorer di madrasah memang masih kecil. Komisi II baru saja mengesahkan UU ASN, yang isinya sangat memungkinkan agar para tenaga pengajar honorer ini diangkat menjadi ASN atau Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K).
“Salah satu janji kami ingin menuntaskan pegawai honor kontrak di daerah, di kementerian dan lembaga, termasuk para pengajar honorer di madrasah dan sekolah melalui UU ASN ini. Sehingga dimungkinkan dapat mengcover seluruhnya menjadi ASN atau P3K pada Desember 2024,” jelasnya
Sebelumnya, pengasuh Ponpes Al Anwar, KH Mukhlis Muksin dalam sambutannya juga ikut mendo’akan semoga Prabowo diberikan kemudahan untuk menjadi presiden di Pemilu 2024 mendatang.
“Kami ingin menyampaikan Pak Sekjen, bahwa kami kyai-kyai pesantren dan guru-guru ngaji, guru-guru madrasah akan merasa tenang jika Pak Prabowo nantinya menjadi presiden kita di tahun 2024 nanti,” ujar KH Mukhlis.
Menurutnya, Prabowo adalah sosok yang dekat dengan para alim ulama. Buktinya, Prabowo selalu menyempatkan bersilaturahmi dengan para kyai-kyai di Jawa Timur beberapa waktu lalu. Beliau juga berharap, kepedulian Prabowo kepada dunia pesantren tidak akan putus setelah menjadi presiden kelak.
“Kami mewakili kyai-kyai yang hadir, sebelum pertemuan ini ada pertemuan kecil dan menyatakan demikian untuk disampaikan kepada Bapak Sekjen Gerindra. Pertama berkaitan dengan gaji, kami mohon nanti kepada Pak Prabowo guru madrasah dianggarkan pendapatannya disetarakan dengan ASN,” ungkap KH Mukhlis.
“Karena kenyataannya guru madrasah yang mengajar adalah alumnus pesantren. Ketika dia sudah nikah, jadi perlu dipikirkan kesejahteraan kepada guru-guru madrasah,” tambahnya. (Red)
Sumber : siberindo